Sabtu, 26 Maret 2011

Laporan keuangan bank

1. Laporan keuangan bank,pengertian dan contoh Isi (aktiva, passsiva) penjelasan
Pengertian laporan keuangan menurut Standar Akuntansi Keuangan:
“Laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan perubahan posisi keuangan (yang dapat disajikan dalam berbagai cara seperti misal, sebagai laporan arus kas, atau laporan arus dana), catatan juga termasuk skedul dan informasi tambahan yang berkaitan dengan laporan tersebut, misal informasi keuangan segmen industri dan geografis serta pengungkapan pengaruh perubahan harga”
Dari pengertian diatas laporan keuangan dibuat sebagai bagian dari proses pelaporan keuangan yang lengkap, dengan tujuan untuk mempertanggungjawabkan tugas-tugas yang dibebankan kepada manajemen.
Penyusunan laporan keuangan disiapkan mulai dari berbagai sumber data, terdiri dari faktur-faktur, bon-bon, nota kredit, salinan faktur penjualan, laporan bank dan sebagainya. Data yang asli bukan saja digunakan untuk mengisi buku perkiraan, tetapi dapat juga dipakai untuk membuktikan keabsahan transaksi.
Laporan keuangan terdiri dari:
· Neraca, menginformasikan posisi keuangan pada saat tertentu, yang tercermin pada jumlah harta yang dimiliki, jumlah kewajiban, dan modal perusahaan.
· Perhitungan laba rugi, menginformasikan hasil usaha perusahaan dalam suatu periode tertentu.
· Laporan arus kas, menginformasikan perubahan dalam posisi keuangan sebagai akibat dari kegiatan usaha, pembelanjaan, dan investasi selama periode yang bersangkutan.
· Catatan atas laporan keuangan, menginformasikan kebijaksanaan akuntansi yang mempengaruhi posisi keuangan dari hasil keuangan perusahaan.

LAPORAN KEUANGAN BANK MANDIRI

Total Aktiva per 31 Desember 2006


Rp 267,5 triliun

Pangsa Pasar Dana Pihak Ketiga

15,2 %

Capital Adequacy Ratio (CAR)

25,3 %

Ikhtisar Keuangan Bank Mandiri Tahun 2006 (USD Juta)

LABA RUGI

1. Pendapatan Bunga Bersih
2.Pendapatan Selain Bunga (1)
3.Pendapatan Operasional (2)
4.Beban Overhead (3)
5.Beban Penyisihan/(Pembalikan) Penghapusan Aktiva Produktif dan
6.Komitmen & Kontinjensi
7.Beban Penyisihan/(Pembalikan) Penghapusan Lainnya
8.Laba (Rugi) Sebelum Taksiran Pajak Penghasilan dan Hak Minoritas
9.Laba (Rugi) Bersih

NERACA

1. Jumlah Aktiva = 29.714
2. Aktiva Produktif—Bruto = 27.291
3. Aktiva Produktif—Neto = 25.436
4. Kredit yang diberikan = 13.070
5. Penyisihan Penghapusan Kredit (4) = (1.598)
6. Jumlah Dana Pihak Ketiga = 22.849
7. Jumlah Kewajiban = 26.788
8. Jumlah Ekuitas = 2.926

RASIO-RASIO KEUANGAN

1. Imbal Hasil Rata-rata Aktiva (ROA)—Sebelum Pajak [5] = 1,1%
2. Imbal Hasil Rata-rata Ekuitas (ROE)—Setelah Pajak [6] = 10,0%
3. Marjin Pendapatan Bunga Bersih = 4,7%
4. Rasio Pendapatan Selain Bunga terhadap Pendapatan Operasional = 20,9%
5.Rasio Beban Overhead terhadap Pendapatan Operasional [7] = 48,9%
6.Rasio Beban Overhead terhadap Jumlah Aktiva = 2,3%
7.Rasio Kredit Bermasalah (Non Performing Loan/NPL)—Bruto = 16,3%
8.Rasio Kredit Bermasalah (Non Performing Loan/NPL)—Neto = 5,9%
9.Penyisihan Penghapusan Kredit terhadap Kredit Bermasalah
(Non Performing Loan/NPL) = 74,8%
10.Rasio Kredit terhadap Dana Pihak Ketiga–Non Bank = 57,2%
11.Rasio Kecukupan Modal Inti (Tier 1 Capital Ratio) [8] = 19,6%
12.Rasio Kecukupan Modal (Capital Adequacy Ratio/CAR ) [8] = 25,3%

0 komentar:

Posting Komentar